Entri Populer

Senin, 18 April 2011

AIR KENCING SEBAGAI OBAT

MUTRA (Air Seni)

MUTRA (Air Seni)
Oleh: Ngurah Nala, Universitas Hindu Indonesia

Mempergunakan air kencing, air seni, air kemih, urine atau mutra, akhir-akhir ini mulai popular lagi. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Bagi mereka yang mengidap suatu penyakit menahun, kanker atau penyakit apa saja yang sulit disembuhkan, atau belum diketemukan obatnya, akan berusaha mencoba mempergunakan segala cara serta bahan obat apa saja, akan dijalaninya. Tujuannya agar penyakit yang dideritanya sembuh.

Cara pengobatan mempergunakan air kencing ini telah ada dalam kitab Ayurveda yang ditulis ribuan tahun yang lalu. Air kencing dari binatang dan juga manusia menurut Ayurveda sering juga dipergunakan sebagai obat. Dasar pemikirannya adalah air seni tersebut memiliki tiksna guna (menyengat, tajam), ruksa guna (kenyal, kurang jernih), usna guna (panas), kasaya rasa (sepet) dalam anurasa, serta katu rasa (pedas). Oleh karena mengandung guna dan rasa seperti ini maka air seni wajar dapat dipergunakan sebagai bahan untuk obat.

Meminum air kencing sebagai obat telah lama dilakukan oleh umat manusia, tidak hanya di India saja tetapi hampir di seluruh belahan bumi ini. Menurul Ayurveda, air seni ini dapat meningkatkan unsur pitta, menyembuhkan penyakit krmi (cacingan, parasit), sopha (oedema), udara (sumbatan pada perut, termasuk asites), anaha (perut kembung, flatulen), sula (sakit menusuk-nusuk, kolik di perut), arusi (anoreksia, tak ada nafsu makan), visa (keracunan), svitra (bercak putih pada kulit, lekodermis) dan kustha (gangguan pada kulit, termasuk kusta).

Menurut Ayurveda air kemih atau mutra yang dapat dipergunakan sebagai obat adalah air kencing yang berasal dari sapi (go mutra), kambing (chaga mutra), biri-biri (urabhra mutra), gajah (hasti mutra), kerbau (mahisa mutra), kuda (ekasapha mutra), unta (ustra mutra) dan Keledai (rasabha mutra). Air kencing dari manusia pun (manusi mutra) dapat dipergunakan sebagai obat.

Mutra dari binatang betina, seperti sapi, kambing, biri-biri dan kerbau lebih baik khasiatnya sebagai obat dibandingkan air kemih dari yang jantan sebaliknya pada binatang keledai, unta dan gajah, malahan air kencing dari yang jantan khasiatnya lebih baik dari yang betina, Demikian pula pada manusia. Air seni laki-laki lebih berkhasiat sebagai obat dibandingkan dengan kemih wanita. Air kencing sapi, kambing, kerbau, kuda dan manusia sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit karena mengandung rasa dan guna tertentu.

1) Go Mutra (Air Kencing Sapi) Mutra dari sapi memiliki sifat laghu guna (ringan) , tiksna guna (tajam, menyengat), usna guna (panas) dan lavana rasa (asin). Oleh sebab itu go mutra ini tidak dapat dipergunakan untuk meningkatkan unsur vatta, tetapi dapat menaikkan unsure pitta dan menurunkan unsur kapha.

2) Chaga Mutra (Air Kencing Kambing) Air kemih kambing atau chaga
mutra mengandung sifat ruksa guna (kenyal), usna guna (panas) dan katu rasa (pedas). Air kencing binatang ini sering dipergunakan untuk mengobati penyakit kasa (bronchitis), svasa (sesak nafas, asma), sopha (oedema, busung), kamala (sakit kuning), visa (keracunan) dan pandu (anemia, kurang darah).

3) Mahisa Mutra (Air kencing Kerbau) Air seni kerbau atau mahisa mutra
tidak dijelaskan apa jenis guna dan rasa yang dikandungnya. Tetapi air kencing binatang ini amat berkhasiat untuk mengobati penyakit durnama (arsa, ambeien, wasir), udara (sumbatan pada perut, termasuk ascites) dan sula (sakit menusuk-nusuk di daerah perut, kolik).

4) Ekasapha Mutra (Air Kencing Kuda) Air kencing kuda atau ekasapha
mutra mengandung sifat tiksna guna (tajam, menyengat), usna guna (panas) dan katu rasa (pedas). Oleh karena itu air seni ini dapat dipergunakan sebagai dipana, untuk merangsang pencernaan, menurunkan unsur vatta serta meningkatkan unsur kapha.

5) Manusha Mutra (Air Kencing Manusia) Air kemih manusia atau manusha mutra mempunyai sifat tiksna guna (tajam, menyengat) dan lavana rasa (asin). Berdasarkan atas kandungan ini maka air kemih manusia dipergunakan untuk mengobati visa (orang keracunan), sebagai rasayana (obat agar awet muda) dan obat pama (gatal). Air seni manusia yang paling banyak dipergunakan sebagai obat dibandingkan dengan air kencing binatang. Dan cara inipun sampai sekarang masih ada yang memanfaatkannya untuk pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit.

Air Kencing menurut Kedokteran Modern
Masalah air kencing ini sebagai obat, ternyata pada dunia kedokteran modernpun menjadi perhatian para dokter, ahli pengobatan dan ilmuwan lainnya. Mereka tidak menganggap jijik apalagi tahyul untuk meminum air seni demi menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka. Pada World Conference on Auto-urine Theraphy di India pada tanggal 23-25 Februari 1996 terungkap betapa menakjubkannya pengaruh penggunaan mutra, urine atau air kencing ini terhadap penyembuhan beberapa penyakit, antara lain penyakit kencing manis, influenca, hepatitis B, sinusitis (radang pada rongga hidung bagian dalam), jerawat dan bahkan penyakit kanker. Air kencing atau urine menurut ilmu kedokteran modern mengandung hormon, enzim dan mineral yang dapat membantu penyembuhan beberapa penyakit.

Menurut Dr. Ming Chen Liau, wakil general manager Long Life Biomedical Co. Ltd. Hefel Barat, Cina, dalam makalahnya yang disampaikan pada konferensi tersebut, berpendapat bahwa air kencing memiliki kemampuan menyembuhkan beberapa penyakit, diantaranya penyakit kanker. Kebanyakan dari sekitar 600 delegasi dari 17 negara yang menghadirii konferensi tersebut meminum air kencingnya sendiri (manushi mutra) sebagai pencegahan penyakit. Dr. Shigeyuri Arai, manajer Fujisaki Institute, Okayama, Jepang mengatakan berkumur menggunakan sedikit air kencing bisa menyembuhkan penyakit kencing manis, hepatitis B dan influenca, bahkan penyakit kanker. Dr. Arai meneliti sebanyak 1.752 orang yang mempraktekkan terapi air kencing dan berhasil melawan penyakit mulai dari diabetes atau kencing manis sampai kanker. Sebanyak 60% dari mereka mengaku gejala penyakit yang mereka derita hilang selama melakukan terapi tersebut. Dikatakan bahwa sekitar 200 ribu orang Jepang berkumur atau minum air kencingnya sendiri setiap hari, sedangkan di Jerman hampir sebanyak 2 juta orang termasuk pengikut terapi ini.

Berdasarkan penelitian di laboratorium, diperoleh data bahwa air kencing manusia mengandung sebanyak 95% air, 2,5 % mineral dan 2,5 % urea (menyebabkan air seni berbau pesing), serta memiliki substansi yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan memerangi infeksi, membunuh bibit penyakit. Seorang Jepang yang berkumur air kencingnya sendiri selama 30 detik setiap pagi mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuhnya meningkat. Walaupun beberapa bukti di lapangan menunjukkan demikian ajaib peranan air kencing ini dalam pengobatan berbagai penyakit, para delegasi peserta konferensi sepakat bahwa masalah penggunaan sebagai terapi air kencing ini memerlukan penelitian lebih lanjut selain air kemih manusia (manusha mutra), air seni binatang (Jangama mutra) rupanya belum mendapat perhatian dari para ahli ini. Padahal menurut Ayurveda air seni binatang pun banyak manfaatnya untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan manusia.

Masalah pemanfaatan air kencing untuk pengobatan berbagai macam penyakit yang telah ditulis dalam Ayurveda ribuan tahun yang lalu, sampai sekarang di mana dunia kedokteran modern telah sedemikian majunya masih terus mendapat perhatian dan berusaha untuk menemukan manfaatnya yang maksimal demi meningkatkan derajat kesehatan manusia. Beberapa buku telah diterbitkan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan melalui internet kita dapat mengetahui khasiat serta perkembangan pengobatan dengan mempergunakan air seni atau mutra ini untuk berbagai penyakit. WHD No. 444 Pebruari 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar